Mau Jadi Ilmuwan Nada atau Seniman Nada ?
Ilmuwan nada cenderung melihat pola, grafis, bacaan, hitungan, pergerakan (movement), berada di wilayah nada-nada yang aman / baku, condong ke melodi (*melodius), butuh preparasi dalam permainan / berkarya alias tidak main spontan, tidak harus selalu terpaku pada telinga bahkan tanpa mendengarpun (*seperti beethoven yang tuli di usia emasnya) masih sanggup membuat karya meski tanpa difilter telinga dan rasa.
Seniman nada cenderung memainkan musik dengan feel (rasa) dan soul (jiwa), tidak terikat bacaan, selain bermain di wilayah aman / baku juga banyak bergulat di nada-nada yang tak aman / tak lazim (*eksplorasi nada), seimbang antara unsur melodik dan ritmiknya, terkadang juga cenderung memiliki banyak hook, groove / cengkok lekuk, ritem / irama dan ide inovatif, suka dengan improvisasi dan spontanitas, menggunakan telinga dalam memfilter semua touching musikal…
Pilihan ada pada anda. Silahkan memilih...
(Words/Lesson By Dani MKD @Reyal Musik)
Ilmuwan nada cenderung melihat pola, grafis, bacaan, hitungan, pergerakan (movement), berada di wilayah nada-nada yang aman / baku, condong ke melodi (*melodius), butuh preparasi dalam permainan / berkarya alias tidak main spontan, tidak harus selalu terpaku pada telinga bahkan tanpa mendengarpun (*seperti beethoven yang tuli di usia emasnya) masih sanggup membuat karya meski tanpa difilter telinga dan rasa.
Seniman nada cenderung memainkan musik dengan feel (rasa) dan soul (jiwa), tidak terikat bacaan, selain bermain di wilayah aman / baku juga banyak bergulat di nada-nada yang tak aman / tak lazim (*eksplorasi nada), seimbang antara unsur melodik dan ritmiknya, terkadang juga cenderung memiliki banyak hook, groove / cengkok lekuk, ritem / irama dan ide inovatif, suka dengan improvisasi dan spontanitas, menggunakan telinga dalam memfilter semua touching musikal…
Pilihan ada pada anda. Silahkan memilih...
(Words/Lesson By Dani MKD @Reyal Musik)
Tags:
wawasan musik